Rabu, 23 September 2015

Tagged Under: ,

Bahasa? Kok bisa beragam? 5 fakta bahasa yang harus kamu tahu

Share


Bahasa merupakan alat komunikasi, adalah fakta umum dan mendasar dari pengggunaan bahasa di dunia. Pada saat ini di dunia terdiri dari 7000 bahasa, bayangkan 7000 bahasa sedang digunakan untuk berkomunikasi oleh orang-orang di seluruh dunia. Saat kamu menggunakan bahasa Indonesia untuk berbicara dengan orang lain, di sisi lain dari dunia ini seseorang sedang menggunakan bahasa yang bahkan tidak kamu pahami sepatah katapun, percaya?
Tapi, Pertanyaan yang mungkin terlintas di pikiran kamu adalah bagaimana sebenarnya asal usul bahasa? Dan kenapa bahasa bisa beraneka ragam? Nyatanya memang banyak yang penasaran tentang asal muasal bahasa di dunia ini . Kenapa langit disebut langit? Ataupun kenapa cinta disebut cinta? Dan kenapa seluruh hal di dunia ini bernama sesuai nama mereka? Beberapa pertanyaan memang terkadang cukup sulit untuk di jawab.
Jadi kenapa??
1.     Bahasa sudah ada sejak jaman dahulu kala
Menurut Noam Chomsky, bahasa muncul pada 60,000 hingga 100,000 tahun lalu di Afrika. Sebelum itu, kita sebagai manusia hanya mampu berkomunikasi sebatasnya, yaitu melalui mulut dan gestur tubuh kita kemudian, pada perkembangannya otak kita berevolusi, sehingga lama kelamaan, kita dapat memahami hal yang lebih kompleks atau hal yang lebih rumit (seperti wanita *ahh baper). Akhirnya, kita mulai menamai benda, makanan hingga situasi bahaya, menjadi suatu sebutan-sebutan yang lebih simpel “may day, may day”

2.     Nah, pertanyaan selanjutnya kok bisa jadi kalimat?
Begini, jadi setelah otak manusia mampu menciptakan nama-nama pada suatu benda ataupun hal. Manusia perlahan mulai dapat memikirkan dua benda dalam satu konstruksi Seperti misalnya benda, Apel, dan Pohon. Yang kemudian dikombinasikan menjadi satu konstruksi yaitu, “pohon apel”. Atau aku, kamu, dan cinta yang bisa dikombinasikan menjadi “aku cinta kamu”. Kombinasi kata-kata (frase) tersebut lah yang berkembang menjadi struktur, yang kemudian menjadi cikal bakal kalimat dari bahasa.

3.     Ternyata, yang ingin tahu (baca: kepo) tentang bahasa bukan Cuma kamu.
Faktanya, ke-kepo-an manusia tentang bahasa sudah dimulai sejak abad ke-17 lalul dari jaman Raja Mesir Kuno, Psammetichus (bacanya sametikus) mengadakan penyelidikan tentang bahasa untuk pertama kali, untuk memulainya dia dengan tega memisahkan dua orang bayi yang jatuh cinta dan dibiarkan semenjak lahir tanpa diperdengarkan dan diperlihatkan(?) terhadap bahasa apapun. Raja beranggapan bahwa dengan memisahkan si bayi dengan komunikasi luar, maka ia akan tumbuh dan berbicara menggunakan bahasa asal.

Bayi-bayi itu diserahkan kepada seorang penggembala. Gembala tersebut dilarang berbicara kepada si bayi bayi itu. Setelah dua tahun, kedua bayi anehnya mulai mengucapkan satu kata yang sama, yaitu “bekos”. Akhirnya, si penggembala memberitahukan hal itu pada sang raja.
“Bekos”, adalah bahasa Phyrgian yang artinya adalah roti. Alhasil, dari eksperimen itu rajaSametikus berkesimpulan bahwa bahasa Phyrgian, adalah asal muasal dari semua bahasa di dunia ini, karena dapat diucapkan oleh seorang bayi tanpa diajari oleh siapapun. Oalahhh…


4.     Jadi, jika bahasa berasal dari 1 sistem, kenapa bisa bermacam—macam?
Singkatnya adalah karena isolasi, yakni isolasi kebudayaan. Pada awalnya, nenek moyang kita bermigrasi ke seluruh dunia untuk mencari sumber makanan (inget! bukan nyari jodoh ya, nenek moyang kita bukan jomblo). Kemudian, nenek moyang kita terpisah satu sama lain saat sedang mencari dan akhirnya demi kelangsungan hidup mereka membentuk bahasa baru yang disesuaikan dengan kondisi alam (geografis), makanan, dan makhluk hidup (sosial) lain yang tinggal di sekitarnya. Isolasi ini lah yang menyebabkan, kenapa di tiap tempat memiliki bahasa yang berbeda.
Contoh simpelnya, kita bisa liat Negara kita sendiri dimana letak geografisnya dipisah oleh laut membuat setiap wilayah semakin terisolasi, itulah sebabnya tiap wilayah di indonesia memiliki ragam bahasa sendiri.

5.     Jika terisolasi, kenapa ada bahasa yang mirip satu sama lain?
Di tengah-tengah pencarian jodoh makanan, sekelompok nenek moyang kita bertemu dengan sekelompok nenek moyang lainnya. Hasilnya, Bahasa mereka membaur atau bahasa kerennya ber-asimilasi satu dengan yang lain dan dari sinilah tercipta sebuah bahasa baru, yang teknisnya disebut sebagai “super-language”.


Itu sebabnya kenapa faktor jarak juga mempengaruhi bahasa yang ada. Seperti misalnya negara yang berdekatan (contohnya Indonesia Dan Malaysia), seringkali memiliki kata-kata yang mirip, karena mereka saling membaur saking dekatnya (kaya hati kita *eahh). nah, jadi sudah jelas kan kenapa bahasa spanyol dengan mandarin, atau bahasa arab dengan inggris itu ngga ada mirip-miripnya
Akhirnya, terjawab sudah pertanyaan kita selama ini? Walupun tidak semuanya… Bagaimana?

                        Dikutip dari kaskus dengan ubahan penyesuaian
Share, please: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Comments
0 Comments

0 komentar: