Untukmu, wanita sederhana yang aku cinta, kumohon terimalah!
Banyak
orang menganggap bahwa cinta itu tidak butuh alasan. Itu salah, aku katakan
bahwa itu salah. S A L A H, Karena
bagiku alasan adalah apa yang membuatku berusaha lebih baik dalam melakukan
banyak hal sekeras raga kedepannya, mencintai salah satunya.
Tidak
banyak dari sekian cerita yang kujalani telah membuatku berubah, tapi denganmu
aku merasa menjadi pribadi yang paling beruntung dan berharga. Hal-hal yang
telah kita lewati bersama, bagimu mungkin biasa saja. Tapi yang aku akan katakan
bahwa kamu telah berhasil memberikan kisah yang bisa aku ceritakan dengan
lantang ke teman-teman sebaya “inilah
dia, gadis yang aku cinta”, karena
aku memang cukup bangga, untuk membuatmu jadi yang utama dari banyak pilihan
yang ada. Jadi, kumohon terimalah!
Dari
pribadi sepertimu, bukanlah cantik wajah yang aku damba. Jika aku boleh apa
adanya, itu adalah kesederhanaanmu yang setiap waktu selalu berhasil membuatku terpukau
dan terpana. Itu selalu bisa membuatku tersenyum saat aku merasa duka. Kamu adalah sosok sederhana dari penampilan
dan tingkah dan tidak berlebihan
sebagai seorang wanita. Aku suka, kesederhanaanmu yang selalu menawan hati
dan mata di setiap saat kita berjumpa. Jadi,
kumohon terimalah!
Seperti
yang aku katakan bahwa kamu adalah wanita yang sederhana, telah berhasil
membuatku jatuh cinta. Tidak banyak yang bisa membuatku seperti itu sebelumnya,
namun aku tidak menampik bahwa itu tidak ada. Sebelumnya memang ada, namun hanya denganmulah aku merasa lebih bisa
menerka masa depan apa yang aku punya. Akupun sering berangan-angan bahwa
kamu adalah sosok ibu yang sempurna untuk anak-anakku kelak saat aku menjadi seorang
ayah. Jadi, kumohon terimalah!
Aku
memang tak setampan Arjuna, dan juga tak berkarisma seperti Yudhistira. Tapi
yang pasti aku akan berusaha untuk bisa memberikan hal-hal baik yang akan kamu
pinta. Mungkin kamu menganggap bahwa aku sedang berdusta dan hanya omong kosong
belaka. Jadi, kumohon terimalah!
Kemudian akan kubuktikan bahwa aku bisa melakukan itu semua. Cukup katakan “iya”, itu sudah cukup untuk membuatku berusaha sekeras yang aku
bisa kedepannya, demi kamu yang aku cinta. Tolong percaya!
Jika tiga
atau empat alasan masih belum cukup untukmu untuk mengatakan “iya”. Haruskah aku mengatakan alasan
yang selanjutnya. Jika harus jujur,
alasan-alasan yang aku punya tidak akan cukup banyak untuk bisa disandingkan
dengan sosokmu yang telah berhasil mengisi kekosongan jiwa saat aku dirundung
lara. Jadi, kumohon terimalah.
Agar aku bisa bahagia saat ini juga, aku tidak memaksa namun meminta jika
memang kamu juga merasa seperti yang aku punya. Kumohon terimaah!