Senin, 14 September 2015

Tagged Under: ,

Harapan ini, yang dulu (saat kita masih bersama). kini, entahlah....

Share
Dirimu yang selalu mengerti, bolehkah aku berharap seperti ini?

source : http://jaja99.blogspot.co.id/2014/10/perhiasan-dunia-adalah-istri-solehah.html


Dalam banyak pemikiran, kadang kita melihat bagaimana dua sosok yang sudah tua renta tetap bertahan menjalani hidup bersama setelah sekian waktu yang lama. tidak tergores sedikitpun diwajah mereka jika mereka mulai bosan satu sama lainnya. Entahlah, menurutku, sosok seperti merekalah yang patut dijadikan contoh dalam menjalani kisah cinta dunia.  
Akhirnya....
aku mengerti kenapa orang-orang bisa berhenti di satu hati dan tak pernah mencoba pergi dan mencari lagi. Satu alasan yang kuketahui pasti, itu adalah karena mereka sudah menemukan yang pas dihati, mereka telah bertemu dengan pengisi hati yang pasti. Tidak peduli walaupun yang lain datang silih berganti dan terus mencoba untuk menggamangkan hati, karena mereka tetap percaya apa yang mereka miliki saat ini sudah merupakan titipan sang Illahi, yang harus mereka terima dan jaga sekuat hati.

Akupun begitu, telah sadar diri bahwa kamulah yang terbaik yang aku miliki untuk saat ini. Hdiup memang berat dan tak mudah untuk dilewati. Karenanya, aku berharap untuk bisa bersamamu hingga nanti, karena tak peduli apa yang akan aku hadapi nanti. Seberat dan sesulit apapun kehidupan nanti, asal aku denganmu, aku yakin aku mampu melewati semua ini.  Karena kamu adalah alasan aku berusaha sekuat hati.

Kamu yang tampak sederhana selalu mampu menggetarkan hati, dengan wajah tanpa polesan bedak tebal di pipi, kamu masih cantik dan terlihat menarik. Kamu adalah sosok yang selama ini aku pikir saat aku sendiri. Saat-saat yang kita lewati bersama saling bercanda ataupun membahas masalah sehari-hari mulai dari hal sepele hingga topik krusial tentang agama, membuatku yakin bahwa denganmu bukan hanya indah duniawi yang bisa aku raih. Namun juga kesiapan diri untuk mencari ridho Sang Maha Pengasih. Karena pada dasarnya memang itulah tujuan hidup kita untuk saat ini dan nanti. Terima kasih!

Bersama, kita bisa saling melengkapi, seperti sepasang sandal yang hanya berdiam diri jika yang lain hilang dan tak kembali. Kita bisa hingga saat ini karena aku dan kamu yang selalu saling mencoba mengerti walau kadang masalah datang menghampiri. Nyatanya kita selalu berhasil membuktikan bahwa kita mampu berdiri dengan kaki sendiri. Entahlah, aku merasa bahwa kamulah yang memang ditakdirkan bersamaku hingga nanti. 
Share, please: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Comments
0 Comments

0 komentar: